長崎原爆死没者 追悼平和祈念館

``Peringatan'' adalah waktu untuk mengingat orang yang meninggal dan merenungkan kesedihannya, dan ``doa'' adalah waktu untuk mendoakan perdamaian di masa depan. Ini adalah karya yang menyandang kedua nama tersebut.
Di depan daftar korban perang, aku merasakan kesedihan masa lalu saat aku memandang ke langit biru melalui celah di atas kepalaku menuju titik nol.

Kedua belas pilar cahaya tersebut seolah menjadi simbol kesedihan besar yang masih menimpa kita hingga saat ini, dan doa perdamaian untuk masa depan melampaui kesedihan itu.

Kami merekomendasikan mengunjunginya setelah mengunjungi Museum Bom Atom yang berdekatan.

Berbeda dengan museum di Hiroshima, museum di Nagasaki lebih bersifat “teknis”. Pengunjung diperkenalkan pada peristiwa mengerikan itu dengan tidak terlalu emosional dan lebih obyektif. Efeknya berbeda, tetapi tidak kalah mengharukannya.
Tiket masuk dapat dengan mudah dibeli di lokasi. Tentu saja semuanya dapat diakses kursi roda dan ada juga papan dengan huruf Braille.

Tiket masuknya gratis. Ini adalah tempat untuk mengenang para korban bom atom. Struktur museumnya sangat istimewa. Ada area kecil di mana bahan-bahan untuk origami burung bangau disediakan agar semua orang bisa berdoa untuk perdamaian. Jika Anda tidak masuk buruan, disarankan untuk merasakan suasana tenang dan damai.

Mengingatkan dasyatnya dampak rekayasa teknologi bagi kelangsungan kehidupan umat manusia dan alam bila digunakan sebagai senjata perang untuk membunuh.
Jangan terulang lagi.
Rekayasa teknologi adalah karunia Tuhan kepada manusia sebagai bagian ciptaan Nya yang mulia yang harus digunakan untuk kesejahteraan hidup manusia dan bumi ini.

Bersyukur dapat mengunjungi tempat ini setelah 30 tahun (Juni 1988 - Juni 2018)

Jam buka